Tuesday, March 20, 2012

Top 20 Malware Di Indonesia


Penyebaran Malware di tahun 2007 mengalami perbedaan yang cukup berarti dibandingkan tahun sebelumnya. Virus lokal masih tetap bernyanyi dengan dirigen masih Rontokbro family dan penyanyi tenor Kespo yang menjadi virus nomor satu memakan korban data pengguna internet Indonesia yang hancur. Namun jangan kira virus mancanegara tinggal diam, ibarat 4 polis ringan tangan yang gemar memukuli orang Indon, 4 serangkai virus mancanegara juga gencar menyerang pengguna internet Indonesia dengan aksi-aksi mematikan. Spyware yang dua tahun lalu sempat menjadi raja juga tetap perkasa, meskipun harus menyerahkan tahtanya pada virus lokal dan virus mancanegara. Metode lama seperti menyelipkan spyware melalui game Bejeweled, Bookworm dan Atomica yang sangat adiktif ibarat jerat narkoba yang membuat penggemar game ini cuek saja memainkan gamenya, meskipun spyware menyerang komputernya.



Gambar 1, Malware Top Indonesia Agustus 2007

Rontokbro si dirigen dengan Tenor Kespo

“Kalau” penyebaran virus mencerminkan kemajuan TI Indonesia, maka statistik virus yang dihimpun Vaksincom memberikan hasil yang menakjubkan. Ibarat musik Indonesia yang sekarang sudah mampu menjadi tuan di rumah sendiri dan bahkan merambah sampai ke negeri polis “ringan tangan” Malaysia, maka virus lokal buatan Indonesia sepanjang tahun 2007 mampu menjadi tuan di rumah sendiri. Bahkan persentase insiden yang dikuasai oleh virus lokal lebih dari 50 %, jadi kalau statistik penyebaran virus ini di ibaratkan sebagai suatu Perseroan Terbatas, maka virus lokal adalah pemegang saham mayoritas :P.

Adalah Rontokbro yang dengan varian yang luar biasa banyak yang menjadi dirigen virus lokal dan Rontokbro sendirian berhasil menguasai 48 % penyebaran virus di Indonesia. Tenor dari paduan suara ini adalah Kespo yang meskipun hanya menguasai 0.95 % penyebaran virus (1.512 insiden), namun dalam 3 bulan terakhir ini merupakan virus nomor satu memakan korban file-file MS Word dan Excel. Kespo mengubah file MS Word dan Excel dari komputer korbannya menjadi file eksekusi (.EXE) dan pada awalnya program antivirus tidak mampu mengenali virus yang dibuat menggunakan Delphi ini. Ketika program antivirus mampu mengenali virus ini, muncul masalah baru dimana file terinjeksi virus yang tadinya MS Office yang berhasil dibersihkan formatnya berubah menjadi .exe sehingga tidak bisa dibuka. Bukan itu saja, sebuah antivirus terkenal dari Rusia bahkan langsung menghapus dengan kata lain DELETE semua file Office yang di injeksi Kespo sehingga membuat penggunanya nangis Bombay. Padahal seharusnya virus tersebut dapat dibersihkan dan file Office yang di injeksinya dapat diselamatkan. YAV yang dibuat oleh programmer yang bekerja di Warnet Chanal Yogya membuktikan bahwa orang Indonesia juga tidak kalah dengan negara lain (apalagi negara yang polisnya ringan tangan) dan mampu memisahkan virus Kespo dari file MS Office sehingga korban Kespo banyak yang tertolong justru oleh komunitas programmer lokal. Hebatnya lagi YAV dibuat dengan VB Script, program “kebangsaan” pada pembuat virus. Hal ini menunjukkan bahwa Bahasa Pemrograman adalah alat (senjata) yang jika digunakan untuk tujuan baik akan dapat membantu banyak orang / meningkatkan produktivitas. Kespo juga membuat geger dengan menginjeksi file database .dbf sehingga tidak bisa digunakan dan para vendor antivirus dan analis virus di luar negeri angkat tangan. Tetapi sekali lagi berkat bantuan veteran database Indonesia berhasil di recovery Mas Is dan Papuasoft berhasil direcover dengan baik.

Celakanya, hal ini memberi ide bagi pembuat virus dari Bogor untuk membuat virus yang menghancurkan data seperti Small.KI, para pengguna komputer yang aktif bertukar data melalui Flash Disk harap berhati-hati dan selalu membackup data pentingnya pada media yang terpisah karena data korban virus Gultung (Tunggul Kawung) tidak dapat direcover dengan sempurna dan hanya teknik recovery advance saja yang dapat merecover data yang dihancurkan oleh virus ini (tingkat recovery < 70 %).

4 virus mancanegara mengimbangi virus lokal

Ibarat 4 polis ringan tangan dari negeri jiran, maka virus mancanegara tidak mau kalah dengan virus lokal. Dipimpin oleh Small.KI yang setiap tanggal 3 awal bulan menghancurkan data komputer korbannya, virus mancanegara berusaha keras mengimbangi aksi virus lokal. Selain Small.KI yang menguasai 25,95 % insiden virus Indonesia bulan Agustus 2007, virus yang patut diwaspadai dan sangat merepotkan adalah Bacalid. Bacalid akan membuat komputer menjadi lambat dan melumpuhkan klik kanan desktop. Virus ini menyebarkan diri dengan cara menanamkan file .dll di temporary dan mengkopikan diri pada folder dan mapped share. File yang di tumpanginya akan bertambah dengan ukuran 35 KB dan komputer yang terinfeksi Bacalid akan menjadi sangat lambat. Hal ini terjadi karena Bacalid melakukan searching semua file .exe di harddisk lokal dan jaringan untuk di injeksi. Meskipun sudah wara wiri sejak September 2006, namun Bacalid sampai hari ini masih menjadi jagoan dan menempati peringkat 4 sebagai virus yang paling banyak menyebar di Indonesia dengan total insiden 8.647 insiden (5.46 %). Selain Bacalid, virus mancanegara yang aktif adlaah Klez di peringkat 7 dan Funlove di peringkat 11.

Kecanduan game cuek kena spyware

Rupanya candu itu tidak harus obat terlarang / narkoba, game juga dapat menjadi candu bagi pemainnya. Hal ini diketahui dengan persis oleh pembuat game sehingga berlomba-lomba membuat game yang mengasyikkan dan menjadi favorit pecandu game namun celakanya perusahaan adware tidak ragu-ragu membayar mahal pembuat game gratisan ini karena para pecandu game ini notabene merupakan pangsa pasar yang sangat besar menggiurkan. Adalah Popcap yang memiliki kemampuan membuat game yang adiktif seperti Bejeweled, Bookworm dan Atomica. Bahkan game Bejeweled yang sangat top membuat game ini ibarat sinetron di Indonesia mengalami rilis seri 2, Bejeweled 2. Selain spyware Popcap yang menempati peringkat 14 dalam Top 20 malware Indonesia, tercatat Dloader di peringkat 12 dan spyware “Buaya darat” Gator yang menempati peringkat 15.

Adapun peringkat Top 20 Malware yang paling banyak terdeteksi di Indonesia pada bulan Agustus 2007 menurut Statistik yang dikumpulkan oleh Vaksincom adalah sebagai berikut : (lihat tabel 1)

 No
Virus
 Jumlah
%
1
Rontokbro
   77,572
48.94%
2
Small
   41,125
25.95%
3
Malware
   10,673
6.73%
4
Bacalid
     8,647
5.46%
5
VBWorm
     4,203
2.65%
6
Exploit
     3,857
2.43%
7
Klez
     3,033
1.91%
8
Lightmoon
     2,812
1.77%
9
Kespo
     1,512
0.95%
10
Yacop
       861
0.54%
11
Funlove
       734
0.46%
12
Dloader
       500
0.32%
13
Lop
       496
0.31%
14
Popcap
       483
0.30%
15
Gator
       436
0.28%
16
Jadi
       416
0.26%
17
Solow
       314
0.20%
18
Mybro
       300
0.19%
19
Shur
       293
0.18%
20
VBTroj
       234
0.15%
Total
 158,501
100.00%

thumbnail
Judul: Top 20 Malware Di Indonesia
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Info :

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak Dan Sopan, Komentar Spam Tidak Akan Kami Tanggapi. Terima Kasih

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz